nomadiqshelters.com – Kabupaten Buleleng saat ini tengah memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan. Kondisi ini sering kali menimbulkan risiko bencana alam, terutama banjir, tanah longsor, hingga genangan air yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat.
Read More : Wisata Buleleng Singaraja
Untuk itu, pemerintah daerah melalui BPBD Buleleng mulai melakukan berbagai langkah antisipasi agar dampak buruk dari perubahan cuaca dapat diminimalisir.
Penguatan Infrastruktur sebagai Prioritas
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, menegaskan bahwa penguatan infrastruktur menjadi prioritas utama dalam menghadapi musim hujan. Upaya yang dilakukan meliputi perbaikan serta pembangunan drainase, pengendalian aliran sungai, hingga pembangunan dinding penahan tanah (DPT) di sejumlah titik rawan.
Menurutnya, kawasan perbukitan di Buleleng menjadi salah satu wilayah yang perlu mendapat perhatian khusus. Beberapa sekolah yang berlokasi di pinggir bukit telah mendapatkan pembangunan DPT sebagai langkah pencegahan terjadinya longsor ketika hujan turun dengan intensitas tinggi.
“Beberapa sekolah yang lokasinya di pinggir bukit sudah diberikan DPT. Hal ini untuk mencegah terjadinya longsor saat hujan turun dengan intensitas tinggi,” ujar Putu Ariadi.
Edukasi Mitigasi Bencana di Sekolah
Selain pembangunan fisik, BPBD Buleleng juga gencar melaksanakan edukasi dan pelatihan mitigasi bencana. Sekolah-sekolah yang berada di zona rawan menjadi fokus utama. Salah satunya adalah SD 3 Gitgit, yang terletak di dekat tebing sehingga memiliki risiko longsor cukup tinggi.
Di sekolah tersebut, BPBD memberikan pembekalan kepada guru dan siswa mengenai langkah penyelamatan dini apabila terjadi bencana. Dengan cara ini, diharapkan para siswa dan tenaga pendidik lebih siap menghadapi kondisi darurat serta mampu melindungi diri sendiri.
“Salah satunya di SD 3 Gitgit yang lokasinya dekat tebing. Kami bekali guru dan siswa dengan pengetahuan serta langkah penyelamatan dini,” tambahnya.
Baca juga: Pelatihan Foto & Video Produk Umkm Oleh Plut Dorong Pemasaran Digital Kreatif
Peran Koordinasi Antarinstansi
Menurut Putu Ariadi, upaya mitigasi bencana tidak dapat dilakukan sendiri oleh BPBD. Diperlukan kerja sama dan koordinasi lintas instansi agar penanganan di lapangan berjalan efektif. BPBD berperan sebagai koordinator, sementara pelaksanaan teknis ditangani oleh dinas terkait.
“Fungsi BPBD adalah mengoordinasikan langkah antisipasi dengan dinas-dinas teknis yang mengeksekusi di lapangan. Dengan koordinasi yang baik, potensi risiko dapat ditekan sejak awal,” tegasnya.
Imbauan Kewaspadaan bagi Masyarakat
Buleleng memiliki wilayah perbukitan yang cukup luas, sehingga potensi longsor saat musim hujan tidak bisa dianggap remeh. Oleh karena itu, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan bencana. Masyarakat juga diminta segera melaporkan jika menemukan tanda-tanda adanya potensi bencana di lingkungan sekitar agar tindakan pencegahan dapat segera dilakukan.
Langkah antisipasi yang dilakukan BPBD Buleleng, baik melalui pembangunan infrastruktur maupun edukasi mitigasi bencana, diharapkan mampu menekan risiko bencana saat musim hujan. Dengan sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, Kabupaten Buleleng dapat lebih siap menghadapi tantangan peralihan musim tanpa harus mengalami kerugian yang besar.