Nomadiqshelters.com – Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui DKPP terus berupaya memperkuat beras CPPD atau Cadangan Pangan Pemerintah Daerah. Tahun 2025 ini, Buleleng kembali menambah 8 ton beras medium untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap aman, terutama saat terjadi situasi darurat.
Read More : Buleleng Dimana
Pengadaan Beras CPPD di Buleleng Dilakukan Bertahap
Sejak 2022, Pemkab Buleleng sudah rutin menganggarkan pembelian beras CPPD sesuai amanat Perda Nomor 8 Tahun 2021. Aturan tersebut menargetkan cadangan beras daerah mencapai 100 ton. Namun, karena keterbatasan anggaran, realisasinya dilakukan bertahap. Tahun lalu disediakan 5 ton, tahun ini bertambah 8 ton, sehingga total cadangan sejak 2022 sudah menyentuh 29,383 ton.
Dengan harga Rp14.500 per kilogram, pengadaan 8 ton beras ini menelan anggaran sekitar Rp116 juta. Dana tersebut dialokasikan agar Buleleng memiliki stok beras yang bisa digunakan saat menghadapi kerawanan pangan, bencana alam, atau lonjakan harga yang memberatkan masyarakat.
Beras CPPD untuk Masyarakat Kurang Mampu
Yang menarik, pengadaan beras CPPD di Buleleng juga menyerap hasil panen lokal dari Penyosohan Beras Manik Galih di Desa Giri Emas. Artinya, selain memperkuat ketahanan pangan, kebijakan ini sekaligus membantu petani lokal agar hasil panennya terserap dengan baik.
Beras tersebut tidak hanya disimpan, tetapi juga bisa disalurkan kepada masyarakat kurang mampu. Hal ini membuktikan bahwa keberadaan cadangan pangan daerah benar-benar bermanfaat, bukan hanya sebagai angka di laporan, tetapi nyata dirasakan masyarakat.
Baca juga: Dialog Bali Kenken Buleleng Festival Angkat Ide Digitalisasi Pemerintah Lokal
Pengelolaan Stok Agar Tetap Layak Konsumsi
Saat ini, stok beras CPPD dititipkan di Perumda Swatantra Buleleng karena DKPP belum memiliki gudang penyimpanan memadai. Untuk menjaga kualitas, beras tidak boleh terlalu lama disimpan. Oleh karena itu, Perumda diberi wewenang untuk menggulirkan beras ke masyarakat umum agar tetap layak konsumsi, sambil memastikan stok cadangan tetap tersedia ketika situasi darurat datang.
Penambahan beras CPPD di Buleleng adalah langkah strategis yang patut diapresiasi. Namun, target 100 ton sebaiknya bisa dipenuhi lebih cepat, mengingat tantangan pangan ke depan semakin tidak menentu. Selain itu, penting juga bagi pemerintah daerah untuk segera membangun gudang penyimpanan representatif, agar kualitas beras lebih terjaga.
Dengan sinergi antara pemerintah, petani lokal, dan lembaga pengelola, cadangan pangan Buleleng bukan hanya aman, tapi juga mampu menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.