makan bergizi
makan bergizi

Porsi Makan Bergizi di Buleleng Jadi Sorotan, Warga Minta Pemerintah Bertindak!

Nomadiqshelters.com – Program makan bergizi untuk anak sekolah biasanya dianggap sebagai langkah positif pemerintah dalam mendukung kesehatan dan tumbuh kembang anak. Namun, di Kabupaten Buleleng, Bali, program ini justru memunculkan pro dan kontra di masyarakat. Beberapa warga menilai pelaksanaannya belum maksimal dan membutuhkan evaluasi agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh anak-anak yang membutuhkan.

Read More : Festival Tenun: Warisan Atau Akuisisi Komersial Budaya Lokal?

Warga Kabupaten Buleleng meminta pemerintah melakukan evaluasi terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dijalankan untuk siswa sekolah. Program ini dinilai menimbulkan pemborosan anggaran karena banyak makanan yang tidak terserap dan akhirnya terbuang, sehingga dinilai kurang efektif.

Viralnya Masalah Porsi Makanan MBG

Desakan evaluasi mencuat setelah munculnya laporan terkait porsi makan siang gratis yang dianggap tidak layak. Salah satu kasus terjadi di SDN 1 Baktiseraga, di mana siswa menerima seporsi makanan yang hanya terdiri dari nasi, batang kangkung dengan toge, sebutir bakso, dan sepotong tahu.

Banyak netizen mengeluhkan kondisi makanan tersebut. Beberapa menu dikabarkan basi, dan rasa yang hambar membuat siswa enggan mengonsumsinya. Insiden ini memicu sorotan publik dan mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan sementara operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Pemaron.

Desakan Warga untuk Evaluasi Program

Topan Undaharta, warga Kelurahan Banyuasri, Singaraja, menjadi salah satu yang vokal terkait masalah ini. Ia mengaku khawatir dengan anggaran pemerintah yang terbuang percuma karena banyak anak yang tidak berselera dengan menu MBG.

โ€œPernah juga menu yang dikirimkan terlambat, sehingga tidak sempat dibagikan dan akhirnya terbuang,โ€ ungkap Topan. Ia pun menekankan perlunya evaluasi menyeluruh, terutama menyasar masyarakat kurang mampu, agar program ini tepat sasaran dan tidak mubazir.

Topan juga mengingatkan agar data penerima program diverifikasi dan divalidasi secara ketat, karena ada warga yang mengklaim status miskin padahal sebenarnya mampu.

Titik Operasional SPPG di Buleleng

Hingga kini, tercatat ada 10 titik SPPG yang beroperasi di Buleleng, antara lain:

  • SPPG Buleleng Banjar Dencarik
  • SPPG Buleleng Banjar Temukus
  • SPPG Buleleng Sukasada Pancasari
  • SPPG Buleleng Seririt Seririt
  • SPPG Buleleng Buleleng Kaliuntu
  • SPPG Buleleng Buleleng Kampung Anyar
  • SPPG Buleleng Sawan Sangsit

Insiden porsi MBG yang tidak layak di SDN 1 Baktiseraga menjadi peringatan penting bagi pemerintah untuk meninjau kembali program, menyesuaikan sasaran penerima, dan memastikan setiap anak mendapatkan makanan bergizi yang layak dan tepat waktu.