Nomadiqshelters.com – Musim hujan yang datang lebih cepat, kekeringan yang masih mengintai, hingga risiko banjir dan abrasi, jadi pengingat betapa pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Di Kabupaten Buleleng, upaya mitigasi tidak hanya dilakukan lembaga resmi, tetapi juga melalui kolaborasi anak muda Buleleng perkuat mitigasi bencana bersama masyarakat, sekolah, dan relawan.
Read More : Turis Spanyol Tewas Saat Spearfishing Di Pemuteran — Duka Turis Lintas Negara
Sinergi PMI dan Komunitas Lokal
Palang Merah Indonesia (PMI) Buleleng menegaskan bahwa kesiapsiagaan bencana tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan sinergi lintas pihak agar penanganan bencana lebih efektif. Komang Suasana dari PMI Buleleng menekankan pentingnya membekali masyarakat dengan pengetahuan mitigasi. Dengan begitu, kamu dan warga lainnya tidak panik saat bencana benar-benar terjadi.
Salah satu langkah nyata adalah pembentukan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat). Kehadiran Sibat penting karena masyarakat adalah pihak pertama yang merasakan dampak bencana. Dengan pelatihan dan pendampingan, mereka bisa jadi garda terdepan dalam menjaga keselamatan lingkungan sekitarnya.
Peran Aktif Anak Muda
Novita Dewi, relawan Sibat, menyebut meskipun baru terbentuk, pihaknya siap ambil peran aktif. Menurutnya, keberadaan Sibat mampu memperkuat kesadaran kolektif akan pentingnya mitigasi bencana. Ia juga melihat anak muda punya peran besar sebagai agen perubahan. Dengan semangat Karang Taruna, anak muda bisa mengetoktularkan pengetahuan kebencanaan di lingkungannya.
Hal senada disampaikan Risma dari Palang Merah Remaja (PMR) Wira. Baginya, sekolah adalah wadah strategis untuk membangun generasi tangguh bencana. Edukasi sejak dini akan melahirkan kebiasaan baik, sehingga budaya siaga bisa melekat dalam keseharianmu dan teman-teman.
Baca juga: Pelatihan Foto & Video Produk Umkm Oleh Plut Dorong Pemasaran Digital Kreatif
Wujud Nyata Kolaborasi
PMI Buleleng bersama relawan tidak berjalan sendiri. Mereka berkolaborasi dengan BPBD, Basarnas, hingga Dinas Pemadam Kebakaran. Aksi nyata yang sudah dilakukan antara lain distribusi air bersih saat kekeringan, serta bantuan darurat ketika banjir dan abrasi menghantam desa-desa di Buleleng.
Komang Suasana menegaskan bahwa tujuan utama dari semua langkah ini adalah menanamkan budaya siaga di masyarakat. Ketika kesiapsiagaan sudah menjadi bagian hidup, dampak bencana bisa diminimalkan.
Kolaborasi anak muda Buleleng perkuat mitigasi bencana bukan sekadar program, tapi sebuah gerakan sosial yang patut dicontoh daerah lain. Dengan melibatkan generasi muda, pengetahuan kebencanaan bisa diwariskan secara berkelanjutan. Bayangkan jika setiap desa memiliki anak-anak muda yang aktif menyebarkan edukasi, tentu kesiapsiagaan bencana Indonesia akan jauh lebih kuat.