Patung Ikonik Singa Ambara Raja
Patung Ikonik Singa Ambara Raja

Wow! Patung Ikonik Singa Ambara Raja dan Titik Nol Singaraja Segera Ditata Ulang!

Nomadiqshelters.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng kini tengah mempersiapkan langkah besar untuk mempercantik wajah pusat kota Singaraja. Kawasan titik nol, yang terletak di depan Kantor Bupati Buleleng dan patung ikonik Singa Ambara Raja, akan ditata ulang dengan mengusung konsep heritage. Tujuannya, tidak hanya menjaga nilai historis kota, tetapi juga menciptakan ruang kota yang lebih tertib, sehat, dan nyaman bagi masyarakat maupun wisatawan.

Read More : Kode Pos Buleleng Banjar

Menonjolkan Nilai Sejarah Kota Singaraja

Sekretaris Daerah Buleleng, Gede Suyasa, menegaskan bahwa penataan kawasan ini tidak sekadar memperbaiki tampilan fisik, melainkan juga mengedepankan pelestarian sejarah. Gedung-gedung di sekitar titik nol, seperti kantor Bappeda dan kantor Disdikpora yang merupakan peninggalan kolonial Belanda, akan dikonservasi tanpa menghilangkan bentuk aslinya.

Menurut Suyasa, kanopi tambahan yang menutupi fasad bangunan akan dihilangkan, sementara struktur gedung akan dipugar agar tampil sesuai desain awalnya. Dengan begitu, orisinalitas arsitektur tetap terjaga dan semakin memperkuat identitas heritage kota Singaraja.

Penataan Utilitas dan Lingkungan Lebih Tertata

Selain mempercantik bangunan bersejarah, proyek ini juga menyasar penataan utilitas kota. Kabel listrik, jaringan telekomunikasi, hingga pipa PDAM yang selama ini terlihat semrawut akan dipindahkan ke bawah tanah. Langkah ini dilakukan agar wajah kota lebih rapi sekaligus modern, tanpa mengurangi nuansa klasik yang dihadirkan.

Tak hanya itu, Pemkab Buleleng juga berencana membuka Ruang Terbuka Hijau (RTH) baru di kawasan titik nol. Kehadiran RTH diharapkan mampu menjaga proporsi minimal 30 persen area hijau di wilayah kota. Dampaknya, kualitas udara bisa meningkat, polusi berkurang, serta lingkungan menjadi lebih sehat untuk masyarakat.

Area yang Akan Ditata dan Ruang Publik Baru

Suyasa menyebutkan, penataan tidak hanya berfokus di sekitar Kantor Bupati dan patung Singa Ambara Raja, tetapi juga meluas hingga Jalan Krisna, Jalan Catus Pata, hingga depan Makam Curastana. Dengan lingkup yang cukup luas, proyek ini diharapkan mampu mengubah wajah titik nol Singaraja menjadi kawasan ikonik baru yang menyeimbangkan fungsi historis, modern, dan ekologis.

Selain estetika, pembenahan kawasan ini juga bertujuan memberikan ruang publik yang lebih layak bagi warga. Dengan adanya ruang terbuka hijau dan lingkungan yang tertata, masyarakat bisa menjadikannya pusat aktivitas sosial maupun wisata.

Baca juga: Dialog Bali Kenken Buleleng Festival Angkat Ide Digitalisasi Pemerintah Lokal

Tahapan Penataan dan Dukungan Masyarakat

Kepala Dinas PUTR Buleleng, I Putu Adiptha Ekaputra, menambahkan bahwa proyek ini akan melalui beberapa tahapan teknis. Mulai dari penyesuaian aset, koordinasi dengan para pemilik utilitas, hingga persiapan administrasi untuk tender. Jika seluruh proses berjalan lancar, tender dijadwalkan berlangsung pada Desember, dan awal tahun depan pengerjaan fisik sudah bisa dimulai.

Adiptha berharap seluruh warga Buleleng mendukung langkah besar ini. Menurutnya, keberhasilan penataan kawasan titik nol sangat bergantung pada partisipasi masyarakat. Dengan dukungan penuh, Singaraja bisa menghadirkan wajah baru yang tetap setia menjaga sejarah, tetapi juga ramah lingkungan dan modern.