Direktur RSUD Buleleng
Direktur RSUD Buleleng

Bukan Karena Mutasi, Ini Alasan Direktur RSUD Buleleng Diganti Sementara!

nomadiqshelters.com – Pemerintah Kabupaten Buleleng resmi melakukan pembebasan tugas terhadap dr Putu Arya Nugraha SpPD dari jabatannya sebagai Direktur RSUD Buleleng. Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Buleleng yang ditandatangani pada 2 September 2025.

Read More : Turis Spanyol Tewas Saat Spearfishing Di Pemuteran — Duka Turis Lintas Negara

Untuk sementara waktu, posisi direktur kini diisi oleh dr Ketut Suteja Wibawa Sp.DVE sebagai pelaksana tugas (Plt). Ia merupakan salah satu dokter spesialis yang sudah lama bertugas di RSUD Buleleng.

Alasan Pergantian Direktur

Bupati Buleleng, dr I Nyoman Sutjidra, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena dr Arya sedang melanjutkan pendidikan subspesialis di Denpasar. Pendidikan tersebut menuntut aktivitas penuh sehingga tidak memungkinkan bagi dirinya untuk merangkap jabatan direktur.

“Kalau ambil subspesialis kan harus sekolah penuh di Denpasar, jadi tidak bisa merangkap kerja. Untuk sementara plt-nya Pak Suteja, sedangkan pejabat definitif akan ditetapkan sekalian dengan mutasi akhir September nanti,” ujar Sutjidra.

Mekanisme Penetapan Direktur Definitif

Bupati menegaskan bahwa pengangkatan direktur definitif nantinya akan tetap mengacu pada sistem meritokrasi dan manajemen talenta (Simata). Setiap kandidat wajib melalui asesmen Badan Kepegawaian Negara (BKN) serta mendapat pertimbangan teknis dari BKPSDM dan BKN.

“Kandidat bisa lebih dari satu, semua tetap harus melalui asesmen,” tegasnya.

Fokus Pendidikan dr Putu Arya

Sementara itu, dr Putu Arya membenarkan bahwa dirinya kini menempuh pendidikan subspesialis di Divisi Reumatologi Autoimun. Sebelumnya, ia sempat menjalani satu semester kuliah sembari tetap bekerja sebagai direktur, sebelum akhirnya menerima surat pembebastugasan.

Keputusan melanjutkan studi bukan hanya keinginan pribadi, melainkan dorongan dari Kementerian Kesehatan dan RSUP Sanglah. Langkah ini juga selaras dengan rencana pengembangan RSUD Buleleng menjadi rumah sakit tipe A sekaligus rumah sakit pendidikan utama Fakultas Kedokteran Undiksha.

Baca juga: Penindakan Bangunan Liar Di Jatiluwih Ditegaskan Oleh Dprd Dan Hukum Lokal​

Tantangan RSUD Buleleng ke Depan

RSUD Buleleng masih menghadapi sejumlah pekerjaan rumah penting, mulai dari kebutuhan dokter subspesialis seperti bedah anak dan bedah jantung, hingga optimalisasi layanan cath lab. Selain itu, rumah sakit juga membutuhkan pengadaan alat MRI, peremajaan gedung, serta penambahan tenaga dokter spesialis.

Dengan adanya langkah pendidikan lanjutan yang ditempuh dr Putu Arya, diharapkan RSUD Buleleng dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan memenuhi standar rumah sakit pendidikan di masa depan.